Istilah istilah saham – Dalam era modern ini, investasi di pasar saham telah menjadi salah satu opsi yang menarik bagi banyak orang untuk memperoleh keuntungan finansial. Pasar saham menyediakan platform yang dinamis dan menantang bagi para investor untuk mengalokasikan dana mereka dan berpartisipasi dalam perjalanan perusahaan serta perkembangan perekonomian secara keseluruhan.
Namun, untuk dapat sukses dalam investasi saham, penting bagi setiap calon investor untuk memahami berbagai istilah yang digunakan di dalamnya.
Pasar saham merupakan tempat di mana saham-saham perusahaan dipertukarkan dan diperdagangkan. Saat ini, istilah-istilah saham menjadi bagian integral dari perbincangan di dunia investasi.
Namun, bagi mereka yang belum terbiasa dengan dunia saham, terminologi ini dapat terdengar rumit dan membingungkan. Oleh karena itu, pemahaman menyeluruh tentang istilah-istilah saham menjadi kunci untuk mengambil keputusan investasi yang cerdas dan tepat.
Dalam pendahuluan ini, kami akan menyajikan daftar lengkap dari 100 istilah populer yang sering digunakan dalam dunia saham. Istilah-istilah ini mencakup beragam konsep, angka, dan singkatan yang relevan dengan analisis saham, pergerakan pasar, serta strategi dan instrumen investasi yang berbeda.
Dari istilah “Saham” hingga “Saham Sektor Properti,” kami akan memberikan penjelasan singkat untuk membantu memahami arti dan implikasi masing-masing istilah tersebut.
Pemahaman tentang istilah-istilah ini akan membantu Anda menavigasi pasar saham dengan lebih percaya diri dan mendapatkan wawasan mendalam tentang bagaimana investasi saham bekerja. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda dapat mengidentifikasi potensi risiko dan keuntungan dalam berbagai transaksi saham, serta mengenali peluang investasi yang menjanjikan.
Selain itu, kami juga akan membahas tentang aspek-aspek kunci dari pasar saham dan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Anda akan mempelajari tentang berbagai metode analisis, seperti analisis fundamental dan analisis teknikal, yang membantu investor dalam mengidentifikasi saham-saham yang menarik untuk dibeli atau dijual.
Dalam dunia yang semakin kompleks ini, investasi saham telah menjadi alat penting untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Namun, kesuksesan dalam investasi saham tidak dapat dicapai dengan spekulasi semata. Dibutuhkan pendekatan yang cerdas, disiplin, serta pemahaman mendalam tentang istilah-istilah saham yang digunakan dalam pasar modal.
Berikut adalah 100 istilah istilah populer dalam dunia saham:
- Saham (Stock)
- Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization)
- IPO (Initial Public Offering)
- BEI (Bursa Efek Indonesia)
- Dividen (Dividend)
- Dividen Tunai (Cash Dividend)
- Dividen Saham (Stock Dividend)
- Saham Blue Chip (Blue Chip Stocks)
- Emiten (Issuer)
- Analis Saham (Stock Analyst)
- Indeks Saham (Stock Index)
- IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)
- Volume Perdagangan (Trading Volume)
- Likuiditas (Liquidity)
- Order Beli (Buy Order)
- Order Jual (Sell Order)
- Bursa Saham (Stock Exchange)
- Bursa Berjangka (Futures Exchange)
- Pialang Saham (Stock Broker)
- Reksa Dana Saham (Equity Mutual Fund)
- Short Selling
- Margin Trading
- Leverage (Daya Ungkit)
- Valuta Asing (Foreign Exchange)
- Pasar Bear (Bear Market)
- Pasar Bull (Bull Market)
- Perusahaan Publik (Public Company)
- Perusahaan Tertutup (Private Company)
- Analisis Fundamental (Fundamental Analysis)
- Analisis Teknikal (Technical Analysis)
- Saham Syariah (Islamic Stocks)
- Bid Price
- Ask Price
- Saham Preferen (Preferred Stock)
- P/E Ratio (Price-to-Earnings Ratio)
- EPS (Earnings Per Share)
- ROE (Return on Equity)
- ROA (Return on Assets)
- Portofolio Saham (Stock Portfolio)
- Indeks Sektoral (Sector Index)
- P/E Ratio Forward
- Volatilitas Saham (Stock Volatility)
- Resiko Sistematis (Systematic Risk)
- Resiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)
- Alpha
- Beta
- Diversifikasi (Diversification)
- Reksa Dana Indeks (Index Fund)
- Capital Gain
- Capital Loss
- Efisiensi Pasar (Market Efficiency)
- IPO (Initial Public Offering)
- Saham Preferen (Preferred Stock)
- Saham Tercatat (Listed Stock)
- Reksa Dana Saham Campuran (Balanced Mutual Fund)
- Saham Penny (Penny Stocks)
- Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund)
- Stock Split
- Saham Growth (Growth Stocks)
- Saham Value (Value Stocks)
- Stop-Loss Order
- Saham Small-Cap
- Saham Mid-Cap
- Saham Large-Cap
- Saham Defensive (Defensive Stocks)
- Saham Cyclical (Cyclical Stocks)
- Saham Blue-Chip
- Saham Income (Income Stocks)
- Saham Common (Common Stock)
- Saham Preemptive (Preemptive Rights)
- Saham Insider (Insider Trading)
- Saham Outstanding (Outstanding Shares)
- Saham Treasury (Treasury Stock)
- Saham Undervalued (Undervalued Stocks)
- Saham Overvalued (Overvalued Stocks)
- IPO (Initial Public Offering)
- Stock Buyback (Share Repurchase)
- Saham High Beta
- Saham Low Beta
- Stock Option
- Saham Syariah (Islamic Stocks)
- Saham Momentum (Momentum Stocks)
- Saham Growth and Income (Growth and Income Stocks)
- Saham Sektor Pertanian (Agricultural Stocks)
- Saham Sektor Teknologi (Technology Stocks)
- Saham Sektor Energi (Energy Stocks)
- Saham Sektor Keuangan (Financial Stocks)
- Saham Sektor Konsumsi (Consumer Stocks)
- Saham Sektor Kesehatan (Healthcare Stocks)
- Saham Sektor Transportasi (Transportation Stocks)
- Saham Sektor Utilitas (Utility Stocks)
- Saham Sektor Properti (Real Estate Stocks)
- Saham Sektor Komunikasi (Communication Stocks)
- Stock Market Crash
- Bullish Trend
- Bearish Trend
- Saham Perusahaan Startup (Startup Stocks)
- Saham Blue Chip (Blue Chip Stocks)
- Bursa Saham OTC (Over-The-Counter Stock Exchange)
- Saham Sektor Manufaktur (Manufacturing Stocks)
Saham (Stock)
Saham, atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “stock,” adalah salah satu bentuk kepemilikan perusahaan yang diperdagangkan di pasar modal. Ketika Anda membeli saham sebuah perusahaan, Anda secara efektif membeli sebagian kepemilikan perusahaan tersebut.
Saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling umum dan populer di dunia keuangan karena memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.
Secara hukum, saham adalah sertifikat atau bukti kepemilikan atas sebagian perusahaan. Pemilik saham, yang disebut pemegang saham, memiliki hak dan kewajiban tertentu terkait perusahaan yang mereka miliki sahamnya. Beberapa hak pemegang saham meliputi:
- Hak Dividen: Pemegang saham berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan yang biasanya dibagikan dalam bentuk dividen. Dividen adalah pembayaran tunai atau saham tambahan kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan mereka.
- Hak Suara: Pemegang saham biasanya memiliki hak untuk memberikan suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) perusahaan. Hak suara ini memungkinkan pemegang saham untuk berpartisipasi dalam keputusan-keputusan penting perusahaan, seperti pemilihan dewan direksi atau persetujuan rencana bisnis.
- Hak Likuidasi: Jika perusahaan mengalami likuidasi atau likuidasi, pemegang saham berhak mendapatkan bagian dari aset perusahaan setelah semua hutang dan kewajiban telah dibayar.
- Hak Informasi: Pemegang saham berhak mendapatkan informasi terkini tentang kinerja dan kondisi perusahaan. Perusahaan diharuskan menyediakan laporan keuangan dan informasi lainnya secara berkala kepada pemegang saham.
Pasar saham adalah tempat di mana saham-saham perusahaan diperdagangkan antara investor. Perdagangan saham dapat dilakukan di bursa efek atau lewat sistem perdagangan elektronik (electronic trading platform). Harga saham ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran di pasar. Jika ada banyak investor yang ingin membeli saham sebuah perusahaan, harga sahamnya akan naik, sementara jika banyak investor ingin menjual sahamnya, harga sahamnya akan turun.
Pergerakan harga saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan, kondisi pasar, dan faktor ekonomi lainnya. Oleh karena itu, investasi saham memiliki risiko dan potensi keuntungan yang tinggi. Investor harus melakukan analisis fundamental dan teknikal serta diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keuntungan.
Baca artikel menarik ini : Ciri-Ciri Investasi Bodong, Apa Saja?
Saham merupakan instrumen investasi yang fleksibel, karena investor dapat membeli dan menjual saham mereka kapan saja selama jam perdagangan pasar saham. Ini memungkinkan investor untuk merespons berita atau peristiwa penting dengan cepat dan mengambil keputusan investasi yang bijaksana.
Dalam kesimpulannya, saham adalah surat berharga yang mewakili kepemilikan sebagian perusahaan. Investasi saham dapat menjadi cara yang efektif untuk memperoleh keuntungan dalam jangka panjang, namun juga melibatkan risiko yang harus dipahami dengan baik oleh para investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi di pasar saham.
Istilah istilah Saham: Kapitalisasi Pasar (Market Capitalization)
Kapitalisasi pasar, atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai “market capitalization,” adalah salah satu istilah yang penting dalam dunia keuangan dan investasi. Kapitalisasi pasar mengacu pada nilai total saham yang beredar dari sebuah perusahaan publik di pasar saham pada suatu waktu tertentu. Istilah ini merupakan ukuran untuk mengevaluasi ukuran dan nilai perusahaan secara keseluruhan.
Untuk menghitung kapitalisasi pasar, Anda perlu mengalikan jumlah saham beredar perusahaan dengan harga saham saat itu. Rumus kapitalisasi pasar adalah:
Kapitalisasi Pasar = Jumlah Saham Beredar × Harga Saham Perusahaan
Jumlah saham beredar merujuk pada total saham perusahaan yang telah dikeluarkan dan dimiliki oleh para pemegang saham. Saham beredar ini tidak termasuk saham yang dibeli kembali oleh perusahaan (treasury stock) atau saham yang dimiliki oleh para pendiri atau manajemen (saham insider). Harga saham adalah harga terakhir saham tersebut diperdagangkan di pasar saham.
Kapitalisasi pasar digunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan ukuran mereka. Biasanya, perusahaan dikelompokkan menjadi tiga kategori berdasarkan kapitalisasi pasar:
- Saham Kapitalisasi Pasar Besar (Large-Cap): Perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas batas tertentu (misalnya, di atas $10 miliar) dianggap sebagai saham kapitalisasi pasar besar. Perusahaan-perusahaan ini umumnya memiliki skala bisnis besar, stabilitas yang kuat, dan dikenal sebagai perusahaan yang mapan di industri mereka.
- Saham Kapitalisasi Pasar Menengah (Mid-Cap): Perusahaan dengan kapitalisasi pasar antara batas tertentu (misalnya, $2 miliar hingga $10 miliar) dianggap sebagai saham kapitalisasi pasar menengah. Perusahaan-perusahaan ini sering kali berada pada tahap pertumbuhan dan memiliki potensi untuk berkembang di masa depan.
- Saham Kapitalisasi Pasar Kecil (Small-Cap): Perusahaan dengan kapitalisasi pasar di bawah batas tertentu (misalnya, di bawah $2 miliar) dianggap sebagai saham kapitalisasi pasar kecil. Perusahaan-perusahaan ini umumnya lebih berisiko karena ukuran dan stabilitasnya yang lebih kecil, tetapi juga memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.
Kapitalisasi pasar juga menjadi indikator penting bagi para investor dalam proses analisis saham. Saham kapitalisasi pasar besar biasanya dianggap sebagai investasi yang lebih stabil dan konservatif, sementara saham kapitalisasi pasar kecil dan menengah sering kali menawarkan peluang pertumbuhan yang lebih tinggi namun juga lebih berisiko.
Selain itu, kapitalisasi pasar juga berdampak pada perhitungan indeks saham. Indeks saham, seperti S&P 500 atau Dow Jones Industrial Average (DJIA), mengukur kinerja sekelompok saham berdasarkan kapitalisasi pasar mereka. Perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar akan memiliki bobot yang lebih besar dalam indeks daripada perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil.
Istilah istilah Saham: IPO (Initial Public Offering)
IPO (Initial Public Offering) atau yang dalam bahasa Indonesia disebut “Penawaran Umum Perdana” adalah proses di mana sebuah perusahaan swasta pertama kali menjual sahamnya kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya dan menjadi perusahaan publik.
Dalam IPO, perusahaan mencari pendanaan dengan menjual sahamnya kepada investor melalui pasar saham. Setelah IPO, saham perusahaan dapat diperdagangkan secara bebas di bursa saham atau pasar modal.
Proses IPO dimulai dengan perusahaan yang berencana untuk menjadi perusahaan publik dengan mengajukan permohonan ke otoritas pasar modal di negaranya. Setelah persetujuan diberikan, perusahaan bekerja sama dengan bank investasi atau perusahaan sekuritas untuk mengatur seluruh proses IPO. Bank investasi ini bertindak sebagai penjamin emisi saham, yang berarti mereka memastikan bahwa saham perusahaan akan terjual kepada investor dengan harga tertentu.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses IPO:
- Penilaian Perusahaan: Perusahaan harus menilai nilai aset, kinerja keuangan, dan prospek bisnisnya. Penilaian ini membantu menentukan harga saham awal yang akan ditawarkan kepada investor.
- Penawaran Saham: Perusahaan menentukan jumlah saham yang akan ditawarkan dalam IPO dan menetapkan harga penawaran. Jumlah saham yang ditawarkan dan harga penawarannya dapat berbeda-beda tergantung pada permintaan pasar dan strategi perusahaan.
- Pendaftaran dan Prospektus: Perusahaan mendaftarkan IPO-nya ke otoritas pasar modal dan menyusun prospektus. Prospektus adalah dokumen yang berisi informasi lengkap tentang perusahaan, termasuk laporan keuangan, struktur kepemilikan, risiko investasi, dan penggunaan dana hasil IPO.
- Roadshow: Perusahaan dan bank investasi melakukan roadshow, yaitu serangkaian presentasi kepada calon investor untuk mempromosikan IPO dan menjelaskan potensi keuntungan dari investasi saham perusahaan.
- Penawaran kepada Investor: Investor yang berminat dapat membeli saham perusahaan dalam IPO. Harga penawaran ditentukan berdasarkan permintaan pasar dan penawaran dari investor.
- Penetapan Harga Akhir: Setelah periode penawaran berakhir, harga akhir saham IPO ditentukan berdasarkan penawaran yang diterima dari investor.
- Penetapan Saham di Bursa Saham: Setelah penetapan harga akhir, saham perusahaan resmi dicatatkan dan diperdagangkan di bursa saham atau pasar modal.
IPO adalah momen penting dalam siklus kehidupan perusahaan, karena memungkinkan perusahaan untuk mengakses modal dari masyarakat umum dan meningkatkan visibilitas perusahaan. Bagi investor, IPO dapat memberikan kesempatan untuk mendapatkan saham perusahaan pada harga awal dan berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan tersebut. Namun, seperti semua investasi, IPO juga melibatkan risiko, dan investor harus melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.
Setelah sukses melalui proses IPO, perusahaan telah menjadi perusahaan publik dan sahamnya telah diperdagangkan di bursa saham. Perusahaan sekarang berkewajiban untuk memberikan laporan keuangan dan informasi terkini tentang kinerja bisnisnya secara berkala kepada para pemegang saham dan pihak berwenang di pasar modal.
Berikut adalah beberapa poin penting yang terjadi setelah perusahaan berhasil melakukan IPO:
- Tanggung Jawab Keuangan: Sebagai perusahaan publik, perusahaan harus mematuhi peraturan dan standar yang ketat dalam pelaporan keuangan. Laporan keuangan tahunan, kuartalan, dan publikasi informasi penting lainnya harus disampaikan kepada otoritas pasar modal dan masyarakat umum melalui situs web dan publikasi resmi.
- Transparansi dan Keterbukaan: Perusahaan harus menjaga transparansi dan keterbukaan dalam operasional dan kinerja bisnisnya. Informasi yang benar dan tepat harus disampaikan kepada publik untuk memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada para pemegang saham dan calon investor.
- Peran Dewan Direksi: Dewan direksi perusahaan menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan strategis dan perumusan rencana bisnis jangka panjang. Dewan direksi bertanggung jawab untuk mewakili kepentingan pemegang saham dan memastikan manajemen beroperasi dengan baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
- Saham Perusahaan Dipergunakan untuk Pembayaran dan Akuisisi: Saham perusahaan yang telah tercatat di bursa saham dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam beberapa kasus, seperti dalam akuisisi atau penggabungan dengan perusahaan lain. Ini memberikan fleksibilitas dalam melakukan transaksi korporasi.
- Nilai Pasar dan Kapitalisasi Pasar: Setelah IPO, harga saham perusahaan dapat berfluktuasi di pasar saham tergantung pada permintaan dan penawaran dari investor. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan dapat berubah dari waktu ke waktu karena perubahan harga saham dan jumlah saham beredar.
- Menggunakan Dana Hasil IPO: Perusahaan dapat menggunakan dana yang diperoleh dari IPO untuk berbagai tujuan, seperti ekspansi bisnis, pembayaran hutang, riset dan pengembangan, atau akuisisi perusahaan lain. Penggunaan dana hasil IPO harus dipertimbangkan dengan cermat untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan dan menguntungkan pemegang saham.
Sebagai calon investor, penting untuk melakukan riset dan analisis menyeluruh sebelum berinvestasi dalam saham perusahaan yang baru saja melakukan IPO. Meskipun IPO bisa menjadi peluang investasi yang menarik, ada risiko khusus yang terkait dengan perusahaan baru yang belum teruji di pasar saham. Investor harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti prospek bisnis perusahaan, industri di mana perusahaan beroperasi, manajemen, dan stabilitas keuangan sebelum membuat keputusan investasi.
Istilah istilah Saham: BEI (Bursa Efek Indonesia)
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah lembaga yang menyediakan infrastruktur dan tempat untuk melakukan perdagangan saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya di Indonesia. BEI merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia dan merupakan salah satu dari lembaga di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sejarah BEI dimulai pada tanggal 13 Juli 1912, ketika bursa efek pertama di Indonesia, yaitu “Vereeniging voor den Effectenhandel” atau “VEV” didirikan di Batavia (sekarang Jakarta). Seiring perkembangan waktu dan perubahan politik, nama bursa ini berubah beberapa kali hingga akhirnya menjadi Bursa Efek Indonesia pada tahun 1977.
Peran Utama BEI:
- Fasilitator Perdagangan: Peran utama BEI adalah sebagai fasilitator perdagangan saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Perdagangan dilakukan dengan menggunakan sistem perdagangan yang canggih dan terkomputerisasi, seperti Sistem Perdagangan Elektronik (Electronic Trading System – IDXNET) dan Sistem Perdagangan Alternatif (Alternative Trading System – ALTS).
- Pengatur dan Pengawas: BEI berperan sebagai pengatur dan pengawas untuk memastikan bahwa perdagangan di bursa saham berjalan secara adil, efisien, dan transparan. BEI menetapkan aturan dan standar yang ketat bagi perusahaan yang ingin mencatatkan sahamnya di bursa, serta memantau aktivitas perdagangan untuk mencegah praktik-praktik ilegal atau manipulatif.
- Penyedia Informasi Pasar: BEI menyediakan informasi pasar yang lengkap dan akurat kepada para peserta pasar, investor, dan masyarakat umum melalui situs web resmi dan media lainnya. Informasi yang disediakan mencakup data harga saham, laporan keuangan perusahaan, indeks pasar saham, dan berita terkait pasar modal.
- Pendidikan dan Penyuluhan: BEI juga aktif dalam melakukan program pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang investasi di pasar modal. Tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi keuangan dan membantu para investor untuk membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan bijaksana.
- Penyedia Layanan dan Sarana: BEI menyediakan berbagai layanan dan sarana untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan dan investasi di pasar modal. Salah satunya adalah Sistem Kliring dan Penjaminan Transaksi Efek (KPEI) yang berfungsi sebagai lembaga kliring dan penjaminan transaksi saham.
BEI memiliki beragam indeks pasar saham, yang terkenal adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG merupakan ukuran kinerja rata-rata saham-saham yang tercatat di BEI dan mencerminkan pergerakan pasar saham secara keseluruhan. Perusahaan yang sahamnya masuk dalam IHSG berpengaruh besar terhadap nilai indeks dan pergerakan pasar saham.
Dengan statusnya sebagai bursa efek yang penting dan kritis bagi ekonomi Indonesia, BEI memegang peran yang strategis dalam membantu pengalokasian modal dan pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Investasi di pasar modal melalui BEI memberikan kesempatan bagi para investor untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan serta ekonomi secara keseluruhan.
Sebagai bursa efek yang penting, BEI juga berperan dalam menarik minat investor lokal dan internasional untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan potensi bisnis yang menjanjikan, BEI menjadi tujuan menarik bagi para investor yang mencari peluang investasi yang menguntungkan.
BEI juga mengadakan berbagai produk investasi yang menarik, seperti Exchange-Traded Funds (ETFs), Real Estate Investment Trusts (REITs), dan indeks saham sektor tertentu. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi investor untuk diversifikasi portofolio mereka dan berinvestasi di berbagai sektor ekonomi.
Selain menjadi tempat perdagangan saham, BEI juga berfungsi sebagai barometer utama bagi aktivitas ekonomi Indonesia. Pergerakan IHSG sering digunakan sebagai indikator kesehatan ekonomi negara dan kinerja pasar saham secara keseluruhan. Kenaikan IHSG sering kali menandakan sentimen positif dan optimisme pasar terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam upaya untuk terus meningkatkan pasar modal Indonesia, BEI terus berinovasi dan menghadirkan berbagai inisiatif baru. Salah satunya adalah pengembangan pasar modal syariah, yang menawarkan saham-saham syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Pasar modal syariah semakin populer di Indonesia dan menarik minat dari investor yang mencari alternatif investasi sesuai dengan nilai-nilai etika dan moral mereka.
Selain itu, BEI juga berfokus pada pemberdayaan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) melalui program-program khusus yang membantu UKM untuk mencatatkan sahamnya di bursa. Dengan mencatatkan sahamnya di BEI, UKM dapat mengakses sumber pembiayaan baru dan meningkatkan profil bisnis mereka, sehingga dapat berkembang lebih cepat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara lebih luas.
Sebagai lembaga pengawas dan pengatur pasar modal, BEI juga memainkan peran penting dalam mencegah dan mengatasi potensi risiko dan kecurangan di pasar. BEI bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan integritas dan transparansi pasar modal Indonesia agar dapat memberikan kepercayaan kepada investor dan masyarakat umum.